PEMBENTUKAN KERANGKA KARBON DAN TRANSFORMASI GUGUS FUNGSI
1. Pembentukan Kerangka Karbon
karbon merupakan "tulang punggung" semua
senyawa organik. Dalam hal ini atom karbon memiliki empat ikatan yang mana
ikatan tersebut akan bertambah sesuai dengan panjangnya kerangka dari karbon
tersebut. Rantai suatu atom karbon dapat membentuk tulang punggung
dengan kata lain suatu fondasi dari setiap molekul-molekul organik yang disebut
dengan istilah kerangka karbon. Dalam proses membentuk kerangka karbon ini menggunakan
beberapa jenis reaksi sebagai pendukung dalam pembentukan kerangka karbon
tersebut. Dimana khususnya dalam reaksi kimia organik diantaranya meliput
reaksi adisi dan kondensasi. Dasar dari kerangka karbon itu dari ikatan
karbon-karbon tersebut.
A.
Reaksi Pembentukan Asetal
Dengan menggunakan reaksi adisi nukleofilik alkohol dalam pembentukan senyawa asetal dengan gugus karbonil keton. Menghasilkan suatu persamaan yaitu:
B. Reaksi Pembentukan Sianohidrin
Dengan reaksi adisi nukleofilik ion sianida dalam hal ini pembentukan senyawa sianohidrin dimana menggunakan gugus karbonil dari aldehid. dengan hasil dinyatakan sebagai berikut:
Apabila adanya gugus nitril menyebabkan pada kerangka karbon dari aldehid atau keton itu bertambah. jika dihidrolisis menghasilkan asam karbosilt.
C.
Reaksi Pembentukan Imina dan Enamina
Dalam pembentukan senyawa imina dan
enamina dengan menggunakan reaksi adisi terhadap amina primer dan sekunder.
dengan imina dan enamina tersebut memiliki kerangka karbon yang lebih panjang
dari pada senyawa aldehid atau keton.
Baik imina maupun enamina memiliki kerangka
karbon yang lebih besar dibandingkan senyawa aldehid atau keton asalnya.
Lain halnya dengan reaksi kondensasi dimana
suatu Ester terhadap H-α didapati hasil ester β-keto. Hasil yang diperoleh
bukan produk substitusi. Dalam hal ini menjelaskan bahwasanya ester bertindak
sebagai gugus pergi.
2. Transformasi Gugus fungsi
Substituen molekul atau gugus atom-atom yang mempunyai karakteristik kimia. gugus fungsi ialah bagian aktif senyawa karbon berfungsi menentukan sifat-sifat senyawa karbon tersebut. gugus fungsi ini berupa ikatan karbon meliputi rangkap dua, tiga dan gugus atom. Sedangkan transformasi merupakan suatu proses perubahan atau pemindahan. sehingga dihubungkan transformasi gugus fungsi adalah suatu proses perubahan atau pemindahan terhadap gugus atom-atom.
Suatu gugus fungsi bisa mengalami transformasi apabila
mengalami perubahan dengan sintetis organik yaitu substitusi, adisi eliminasi,
reduksi dan oksidasi. Molekul disintesis dengan menghubungkan fragmen yang
lebih besar sehingga ikatan memecah dan dihasilkan dua molekul dengan ukuran
yang lebih dari sebelumnya.
a. Alkil klorida
Apabila alkil klorida ditransfomasi dengan hasil
awalnya ROH. reagentnya yaitu SOCL2+ZnCl2, PCL3 dan PCl5. Reaksi bisa
dikategorikan maju ataupun reaksi mundur. Lain halnya jika reagent yang
digunakan yaitu SOCl3 katalisnya ZnCl2 maka hasil akhirnya berupa R-Cl dimana
reaksinya berlangsung maju.
2. Alkil Bromida
Proses transformasi dari alkil bromida dengan
reagent HgO+Br2 yang awalnya RCOOH. Selain itu juga menggunakan reagent PBr3
dimana awalnya ROH. Lain halnya dengan apabila transfromasi dilakukan Menggunakan
reaksi adisi itu dilakukan terhadap alkena ke alkil. Sedangkan alkil bromida
menggunakan HBr.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbaiklah saya febby rahmadayani, nim A1C119052 akan menjawab soal erina no 1
BalasHapusHal ini disebabkan posisi Geometri N−C−C linear dalam nitril, mencerminkan hibridisasi sp dari karbon rangkap tiga. jika gugus nitril memiliki satu atau lebih gugus CN dalam strukturnya, sangat mungkin polaritasnya meningkat dan mereka lebih terkait dengan permukaan.
Baiklah saya Elseria Afriyanti Togatorop, NIM : A1C119071 akan menjawab permasalahan no 2.
BalasHapusBagian pertama reaksi kondensasi aldol ini adalah sebuah reaksi aldol, sedangkan bagian kedua reaksi ini adalah reaksi dehidrasi. Dehidrasi dapat diikuti oleh dekarboksilasi ketika terdapat sebuah gugus karboksil yang aktif. Produk adisi aldol dapat didehidrasi via dua mekanisme, yakni mekanisme enolat yang menggunakan basa kuat dan mekanisme enol yang menggunakan katalis asam. Kondensasi aldol sangatlah penting dalam sintesis organik karena menghasilkan ikatan karbon-karbon dengan baik.
Reaksi adisi merupakan reaksi yang mengubah jumlah substituen dalam atom karbon, dan membentuk ikatan kovalen. Ikatan ganda dan tiga dapat dihasilkan dengan mengeliminasi gugus lepas yang cocok. Seperti substitusi nukleofilik, ada beberapa mekanisme reaksi yang mungkin terjadi. Dalam mekanisme E1, gugus lepas terlebih dahulu melepas dan membentuk karbokation.
Baiklah saya Esra Oktapriani Gultom dengan nim A1C119059 aan menjawab permasalahan no 3.
BalasHapusAdapun contohnya yaitu bisa diliat digambar atas ini, yang berawal dari alkena. dimana alkena ke alkil ini menggunakan reaksi adisi.