PROTEKSI GUGUS FUNGSI DALAM SINTESIS SENYAWA ORGANIK
PROTEKSI GUGUS FUNGSI DALAM SINTESIS SENYAWA ORGANIK
Didalam sintesis kimia organik terdapat suatu gugus proteksi atau dikenal dengan istilah gugus pelindung, gugus proteksi ini berperan dalam melindungi suatu gugus lainnya jika didalam molekul tersebut terdapat dua gugus supaya gugus tersebut tidak ikut bereaksi dengan pereaksi atau pelarut. Adapun caran dalam melakukan proteksi gugus fungsi ini yaitu melalui modifikasi dengan ditambahkannya gugus pelindung ini ke dalam molekul pada suatu gugus fungsi sehingga pada reaksi kimia berikutnya mencapai kemoselektivitas . Dalam sintesis organik yang multitahap gugus pelindung sangat diperlukan karena terdapat kondisi reaksi maupun pereaksi yang digunakan tidak dapat bertahan sehingga gugus tersebut harus dilindungi oleh gugus proteksi ini.
Dalam suatu molekul terdapat 2 gugus karbonil dan menggunakan suatu pereaksi dimana pereaksi ini mudah sekali bereaksi dengan gugus karbonil yaitu contohnya Litium aluminium hidrida dimana digunakan dalam mereduksi ester menjadi alkohol. proses yang berlangsung pada reduksi yaitu dengan adanya gugus karbonil
yang lain dalam molekul tersebut sehingga akan terjadi penyerangan terhadap hidrida oleh gugus karbonil tersebut. jadi dalam mengatasi hal ini diperlukannya gugus pelindung dalam upaya mencegah terjadinya penyerangan tersebut.
Salah satu contoh gugu pelindung yaitu, Proteksi gugus 1,2-diol pada gliserol dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh monogliserida dalam hal ini mencegah terbentuknya digliserida dan trigliserida pada saat reaksi esterifikasi. Dengan diproteksinya gugus 1,2-diol, reaksi esterifikasi hanya akan terjadi pada satu gugus hidroksi sehingga dapat diperoleh monogliserida. Mekanisme reaksi sintesis gugus dioksolana
Gugus hidroksil yang terletak pada C-3, C-14, dan C-19 sering dijadikan sebagai target untuk modifikasi dan dapat dimodifikasi menjadi gugus eter, ester, dan karbonil melalui metode modifikasi yang sesuai. Modifikasi gugus hidroksil C-19 menjadi eter dapat meningkatkan aktivitas sitotoksisik.
Gugus hidroksil C-3 dan C-19 dilakukan proteksi dengan tuujuan melindungi gugus fungsi andrografolid baru dilakukan modifikasi pada gugus hidroksil C-14 sehingga menghasilkan suatu produk ester. Nukleofil disini yaitu andrografolid terjadi kehilangan satu atom hidrogen sehingga andrografolid akan bermuatan negatif.
Permasalahan :
1. Pada Contoh di blog saya bahwasanyan pereaksi litium aluminium hidrida tersebut mudah sekali bereaksi dengan gugus karbonil tanpa menseleksi apakah itu seharus reduksi, nah bagaimana ide anda dalam menanggulangi permasalahan tersebut?
2. Dalam blog saya dalam proteksi gugus fungsi ini dapat berlangsung dalam reaksi esterifikasi dengan menggunakan katalis, katalis yang bagaimana yang dapat digunakan?
3. Bagaimana karakteristik suatu gugus bisa dikategorikan dalam gugus pelindung?
baiklah,saya Putri Mayang Sari (A1C119056) akan menjawab pertanyaan no.2 , Untuk menjalankan reaksi esterifikasi, diperlukan sebuah katalis diantaranya yaitu 4-(Dimethylamino) pyridine (DMAP), tributilfosfin, dan baru-baru ini iodin telah dilaporkan dapat dijadikan sebagai katalis yang berguna untuk esterifikasi alkohol. Selain itu, untuk memproteksi gugus hidroksil juga diperlukan sebuah katalis diantaranya pyridinium p-toluenesulfonate (PPTS), asam lewis seperti seng klorida, kobalt klorida, dan skandium trifilmometansulfonat.
BalasHapusbaiklah, saya Yiyin Novela (A1C119062) akan menjawab pertanyaan no 1. Dalam hal ini kita dapat menggunakan gugus proteksi misalnya gugus karbonil diubah ke dalam gugus asetal, yang tidak bereaksi dengan hidrida. Asetal tersebut kemudian disebut sebagai gugus pelindung bagi karbonil. Setelah tahapan yang memerlukan hidrida selesai dilakukan, asetal tersebut dihilangkan (direaksikan dengan asam berair), mengembalikannya ke gugus karbonil semula.
BalasHapusbaiklah saya Marwina Apriyanti (A1C119017) Izin menjawab pertanyaan nomor 3. Gugus pelindung harus memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu dapat mudah dimasukkan dan dihilangkan dengan reagen non toksik tanpa mempengaruhi gugus fungsi lain dari suatu molekul dan harus tahan terhadap reagen yang akan menyerang gugus fungsi yang tidak dilindungi.
BalasHapus